Halaman

Kamis, 30 September 2010

Rajaampat Segera Jadi Lokasi "shooting" Kelas Dunia




Jakarta (ANTARA) - Kawasan wisata Rajaampat di Papua Barat akan menjadi lokasi "shooting" bagi film kelas dunia yang rencananya dilakukan pada 2011.
"Saya sudah sepakat dengan produser film kelas dunia untuk menjadikan Rajaampat sebagai lokasi shooting," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, di Jakarta, Rabu.
Namun, Menteri Jero Wacik menyatakan belum akan mempublikasikan terlebih dahulu siapa produser film yang dimaksud.
Pihaknya telah menawarkan sejumlah lokasi "shooting" di antaranya Rajaampat, Bunaken, dan Wakatobi, terutama untuk keindahan bawah lautnya.
"Dan mereka sudah menyatakan bersedia untuk menggarap film berlatar Rajaampat," katanya.
Wacik berpendapat, upaya menjadikan destinasi wisata Indonesia sebagai latar film sangat bagus dan efisien sebagai bentuk promosi pariwisata Indonesia dalam bentuk film.
Melalui film, orang akan lebih mudah mengenal sebuah destinasi wisata dan mengingatnya dalam waktu yang lama.
Sebelumnya, Bali telah terpromosikan ke dunia internasional melalui film yang dibintangi Julia Robert berjudul Eat Pray and Love.
Melalui film itu, Bali menjadi makin terkenal di tingkat dunia karena film tersebut ditonton oleh jutaan orang di dunia.
Gala premier film tersebut di Hollywood beberapa waktu lalu juga dinilai Menteri Wacik mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat film di Amerika Serikat.
"Film ini akan tayang di Indonesia mulai tanggal 4 Oktober 2010 dan saya harapkan Bali akan semakin terpromosikan melalui film ini," demikian Jero Wacik.

Planet Mirip Bumi Ditemukan!!!

 
VIVAnews - Para astronom di Amerika Serikat (AS) mengaku telah menemukan suatu planet di luar tata surya yang dihuni Bumi, namun bisa jadi cocok untuk dihuni makhluk hidup. Posisi strategis planet itu mirip dengan Bumi.
Posisi planet itu berjarak 120 triliun mil atau sekitar 193,1 triliun kilometer dari Bumi. Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa mengetahui planet itu?
Peneliti dari Universitas California di Santa Cruz, Steven Vogt, dan R Paul Butler, astronom dari Carnegie Institution di Washington mengungkapkan bahwa mereka sama-sama menggunakan teleskop canggih di darat. Namun, mereka tidak langsung menemukan planet harapan itu.
Para ilmuwan rupanya mengamati pergerakan suatu bintang -yang mereka sebut Gliese 581- selama lebih dari sebelas tahun. Bintang itulah yang menjadi orbit dari suatu planet mirip Bumi, yang belakangan mereka temukan. 
Planet itu merupakan yang keenam yang ditemukan tim ilmuwan yang mengitari Gliese 581. Menurut Vogt, dua planet lain tampak menjanjikan untuk dihuni. Sedangkan yang lainnya terlalu panas.
Sebaliknya, planet kelima yang mereka temukan malah terlalu dingin. Justru planet keenam yang mereka anggap cocok, sehingga disebut goldilocks. Artinya kondisi planet itu tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas karena posisinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari bintang.
Tadinya, planet itu akan dinamai Gliese 581g, mengingat bintang yang menjadi pusat rotasi disebut Gliese 581a. Namun, Vogt tidak setuju dengan penamaan itu. "Itu bukan nama yang sangat menarik, apalagi ini menyangkut planet yang indah," kata Vogt.
Dia lebih suka planet itu sesuai dengan nama istrinya. "Saya menyebut planet itu Dunia Zarmina," kata Vogt.
Gliese 581 dianggap sebagai "bintang cebol," hanya sepertiga dari matahari. Oleh karena itu, menurut Butler, Gliese 581 tidak akan bisa langsung terlihat dari teleskop biasa dari Bumi meski berada di konstelasi Libra.
Penemuan para astronom itu dipublikasikan di media Astrophysical Journal dan juga diumumkan oleh National Science Foundation, Rabu 29 September 2010.(Associated Press)(ywn)